Banjir setinggi lutut orang dewasa melanda Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, tepat di depan Kampus Stimik Dipanegara, Rabu (4/1). Banjir terjadi setelah Kota Makasar diguyur hujan deras terus menerus selama tiga jam.
Akibat banjir kemacetan panjang pun terjadi. Kemacetan terjadi mulai dari depan Universitas Hasanuddin, Jalan Perintis Kemerdekaan hingga depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jalan Urip Sumiharjo, Makassar. Dengan genangan air sedalam 30 sentimeter, pengemudi terpaksa memperlambat laju kendaraan.
Sistem drainase yang buruk menjadi penyebab mudahnya kawasan jalan protokol ini terendam banjir. Padahal Jalan Perintis Kemerdekaan adalah jalan provinsi yang menghubungkan Kota Makassar dengan Bandara Internasional Hasanuddin maupun sejumlah kabupaten.
Sedangkan di Sragen, Jawa Tengah, banjir luapan Sungai Grompol mulai surut. Sejumlah warga Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jateng, mulai membenahi perabotan rumah tangga dan peralatan lainnya. Awalnya warga tidak mengira jika banjir akan kembali terjadi karena Sungai Grompol baru saja direhabilitasi.
Warga berharap pemerintah segera membuat irigasi atau tanggul di sepanjang sungai yang melintang di kawasan desa tersebut, agar permukiman mereka tak lagi menjadi langganan banjir
Akibat banjir kemacetan panjang pun terjadi. Kemacetan terjadi mulai dari depan Universitas Hasanuddin, Jalan Perintis Kemerdekaan hingga depan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jalan Urip Sumiharjo, Makassar. Dengan genangan air sedalam 30 sentimeter, pengemudi terpaksa memperlambat laju kendaraan.
Sistem drainase yang buruk menjadi penyebab mudahnya kawasan jalan protokol ini terendam banjir. Padahal Jalan Perintis Kemerdekaan adalah jalan provinsi yang menghubungkan Kota Makassar dengan Bandara Internasional Hasanuddin maupun sejumlah kabupaten.
Sedangkan di Sragen, Jawa Tengah, banjir luapan Sungai Grompol mulai surut. Sejumlah warga Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jateng, mulai membenahi perabotan rumah tangga dan peralatan lainnya. Awalnya warga tidak mengira jika banjir akan kembali terjadi karena Sungai Grompol baru saja direhabilitasi.
Warga berharap pemerintah segera membuat irigasi atau tanggul di sepanjang sungai yang melintang di kawasan desa tersebut, agar permukiman mereka tak lagi menjadi langganan banjir
Sumber : liputan6